Pada kesempatan kali ini saya akan memposting Artikel yang menuai "kontroversi" yang saya jadikan judul Artikel "Antara Aku, Kau, dan Tuhan Kita". Sebelum anda masuk kedalam isi dari Artikel ini, terlebih dahulu saya akan memberitahukan kepada Anda agar tidak terjadi kekeliruan dalam pemahaman bahwa, Isi dari Artikel ini adalah sebagai potret manusia yang sering sekali tidak bersyukur dan menyalahkan keadaan sehingga mentenagai amarahanya itu sebagai pengupaya untuk menyalahkan nasib yang saya tuangkan berupa dialog.
Tuhan : Selamat pagi jiwa yang penuh harapan, benarkah kau ingin mewawancarai Aku ?
Aku & Kau : ( Dengan serempak ) Ya sekiranya Tuhan punya waktu sedikit
Tuhan : Oh waktuKu adalah kekekalan. tak masalah itu. Apa pertanyaan kalian?
Aku : Terima kasih. Apa yang paling mengherankan bagi Tuhan tentang kami manusia ?
Tuhan : MenurutKu, kalian itu makhluk yang aneh.
1. Suka mencemaskan masa depan sampai lupa hari ini.
2. Kalian hidup seolah olah tidak bakal mati
dan mati seolah olah tidak pernah hidup.
3. Kalian cepat bosan sebagai anak-anak dan
terburu-buru ingin dewasa.
Namun setelah dewasa rindu lagi jadi anak-anak :
suka bertengkar, ngambek, ngeyel, dan ribut krn soal-soal sepele.
4. Kalian rela kehilangan kesehatan demi mengejar uang,
tetapi membuangnya kembali untuk mengembalikan kesehatan itu.
Hal-hal begitulah yang membuat hidup kalian susah.
Kau : Tuhan, mengapa aku tidak kaya, mengapa orang yang tidak jujur itu kau berikan kekayaan yang berlimpah ?
Tuhan : Wahai hambaku, Bersyukurlah terhadap nikmat yang telah Ku berikan kepadamu sekarang ( Iman, Kesehatan )
Sesungguh setiap harta akan dipertanggungjawabkan nanti di hadapan Ku
( Lalu Dia menunjukan seorang pria dengan banyak harta, tetapi hidup kesepian, dan tidak memiliki siapapun untuk berbagi.)
Jika kau menginginkan kekayaan :
Apakah kau sudah cukup giat menjemput rizki yang telah kusediakan ?
Apakah Kau sudah selalu mengingatku (ibadah) ?
Apakah kau sudah melayani, mencintai, dan mengasihi sesamamu ?
" Mintalah selalu kepada KU niscaya akan Ku kabulkan
Rizki itu bukan pada jumlahnya tapi pada Caranya "
Aku : Lantas apa nasihat Tuhan agar kami hidup bahagia ?
Tuhan : Lho..!!! semua nasihat kan sudah pernah Kuberikan. Ini satu lagi keanehan kalian :
suka melupakan nasihatKu. baiklah Ku ulangi beberapa yang terpenting.
1. kalian harus sadar bahwa mengejar rejeki adalah
sebuah kesalahan. yang seharusnya kalian lakukan ialah
menata diri agar kalian layak dikucuri rejeki.
jadi jangan mengejar rejeki, tapi biarlah rejeki yang mengejar kalian.
2. siapa yang kalian miliki lebih berharga dari pada apa yang kalian punyai.
jadi perbanyaklah teman, kurangi musuh.
ingat seribu kawan masih kurang, satu lawan terlalu banyak.
3. membandingkan rejeki sendiri dengan rejeki orang lain adalah
sebuah kebodohan. kalian seharusnya bersyukur dengan apa yang
sudah kalian terima. khususnya, kenalilah talenta dan potensi
yang kalian miliki lalu kembangkanlah itu sebaik-baiknya,
maka kalian akan menjadi manusia unggul. pada kondisi ini jugalah
rejeki akan selalu mengikuti kalian.
4. orang terkaya diantara kalian bukanlah dia yang
mengumpulkan paling banyak, tapi dia yang paling
memerlukan sedikit sehingga masih sanggup memberi bagi sesamanya.
5. orang terbesar diantara kalian ialah dia yang
menolong orang lain menjadi besar, bukan yang membesarkan dirinya
dengan mengejar berbagai gelar dan jabatan.
jadi, kalian harus mendalami lagi makna membantu sesama.
6. dua orang bisa melihat dan mengalami hal yang sama
tetapi menghayatinya secara berbeda.
jadi belajarlah memahami pikiran dan perasaan orang lain.
secara khusus, jangan pernah memutlakkan pendapat kalian sendiri.
Bertanya, mendengar, dan berdialog lebih baik dari pada beropini,
berteori, dan saling membantah.
7. bila kalian berbuat salah, tidak cukup hanya mendapat ampunan dariKu,
tetapi kalian juga harus belajar mengampuni diri sendiri.
Ingatlah dalam semua kesusahan kalian, aku selalu siap membantu,
Jadi jangan sia siakan keahlianKu.
Dan ingat, Aku pun masih seperti yang dulu : Maha Pengasih dan lagi Maha Penyayang!
Sebelum Anda beranjak dari halaman ini, saya sangat senang sekali jika Anda bersedia meluangkan sedikit waktu untuk men-share artikel ini dan memberikan G +1 agar artikel ini juga dapat dibaca oleh sahabat atau orang terdekat Anda.
Post title : Antara Aku, Kau, dan Tuhan Kita
URL post : https://adanggak.blogspot.com/2012/01/antara-aku-kau-dan-tuhan-kita.html
URL post : https://adanggak.blogspot.com/2012/01/antara-aku-kau-dan-tuhan-kita.html
0 komentar:
Show Emoticons
Posting Komentar