Tips Menulis Daftar Riwayat Hidup (CV) - Dafrta riwayat hidup atau lebih sering kita dengan dengan sebutan Curriculum Vitae (CV) merupakan dokumen wajib yang harus kita lampirkan saat melamar kerja. Hal ini dimaksudkan agar calon majikan Anda mengenal Anda lebih jauh mengenai data pribadi Anda sesuai kebutuhan atau tawaran posisi pekerjaan yang disampaikan. Namun tidak hanya itu, daftar riwayat hidup merupakan hal tersirat sebagai daya jual kita. Artinya dengan melampirkan atau menyertakan skill, kemampuan, pengalaman kerja, prestasi yang pernah kita geluti selama bekerja diperusahaan lain di dalam CV, maka majikan Anda dapat mengukur atau menilai berapa Anda harus dibayar dengan tidak mengesampingkan bukti nyata ketika Anda sudah menjadi karyawan di perusahaan tersebut.
Banyak calon pekerja atau job seeker (orang yang mencari kerja) terlalu ceroboh atau menganggap sepele dengan CV yang dilampirkannya. Apakah itu CV yang sudah expired (kadaluarsa) atau menyajikan informasi dalam daftar riwayat hidup yang tidak memiliki kaitannya dengan pekerjaan yang dilamarnya. Sehingga tidak jarang berkas Anda di tolak oleh sang majikan, karena daftar riwayat hidup Anda dinilai tidak profesional. Untuk itu saya ingin sekali share kepada Anda, mengenai tips menulis daftar riwayat hidup dan hal-hal apa saja yang tidak perlu Anda lampirkan dam CV Anda.
Berikut adalah beberapa hal yang tidak perlu Anda lampirkan dalam daftar riwayat hidup (CV) Anda
1. Objektif atau tujuan
Memang ada masanya ketika para pencari kerja merasa perlu menuliskan tujuan atau bayangan pekerjaan mereka. Ini memang bagus bagi para pencari kerja, tapi membuang-buang waktu perusahaan. Kenapa? Soalnya mereka justru sedang mencari seseorang yang bisa memenuhi kriteria mereka (bukan sebaliknya). Anda boleh-boleh saja menuliskan objektif, tapi cukup save di komputer.
2. Informasi pribadi
Tidak ada perlunya mencantumkan status pernikahan, selera seksual, jumlah anak, agama, atau afiliasi politik dalam CV. Jika kamu punya blog, bolehlah masukkan URL bila memang ada hubungannya dengan pekerjaan. Jangan masukkan nomor SIM bila CV Anda ditolak, informasi pribadi Anda bisa disalahgunakan oleh orang tak bertanggungjawab.
3. Gaji yang diinginkan
Diskusi gaji lebih baik dilakukan seiring proses rekrutmen. Jika Anda memang diminta menuliskan rentang gaji yang diinginkan, tuliskan rentangnya selebar mungkin dan bersiap-siaplah untuk negosiasi.
4. Pengalaman/kegiatan yang tak berhubungan
Tiada tempat bagi pengalaman kerja Anda yang tidak berhubungan, keanggotaan klub, atau hobi Anda dalam CV.
5. Kelemahan
Dalam wawancara kerja, sering kali kita ditanya apa kelemahan kita. Tapi itu bukan berarti kita boleh lebih dahulu memberi tahu pihak perusahaan. Fokuslah pada kelebihan Anda.
Rekomendasi artikel lainnya:
Selanjutnya, ingatlah lima hal penting berikut ini ketika menulis CV:
1. Jangan menggunakan CV yang sama untuk semua lamaran kerja.
Jauh lebih baik bila Anda “menjahit” sedikit CV yang dikirim untuk tiap lamaran, sebab jenis pekerjaan yang berbeda membutuhkan keahlian yang berbeda pula.
2. Jangan lupa surat lamaran kerja.
Inilah tempat Anda berkesempatan “menjual diri” menunjukkan keahlian Anda serta menjelaskan CV Anda bila ada yang janggal. Ini juga bisa jadi tempat yang tepat untuk Anda menunjukkan pengetahuan Anda mengenai industri dan perusahaan yang dituju.
3. Jangan sekadar mencantumkan posisi pekerjaan terdahulu.
Tapi berikan penjelasan sedikit kepada calon bos mengenai keahlian apa saja yang telah Anda dapatkan dan kaitannya dengan pekerjaan yang sedang Anda incar. Jangan lupa juga cantumkan prestasi yang diraih.
4. Jangan sampai ada salah ketik.
Apalagi bila Anda salah mengetik sapaan yang harusnya “Bapak” menjadi “Ibu”. Sehebat apa pun Anda, besar kemungkinan CV Anda akan berakhir di Recycle Bin.
5. Jangan membual.
Jika CV Anda lulus persaingan dan itu memang tujuannya, bukan? bos yang baik akan memeriksa semua keabsahan fakta. Mengecek fakta lewat Internet tidaklah sulit. Dia pun bisa bertanya ke mantan bos Anda. Jadi jika ada yang janggal di CV Anda, jelaskanlah di surat lamaran atau jelaskan langsung saat wawancara.
Demikainlah Tips Menulis Daftar Riwayat Hidup yang dapat saya sampaikan semoga bermanfaat. Sebelum Anda beranjak dari halaman ini, saya sangat senang sekali jika Anda bersedia meluangkan sedikit waktu untuk men-share artikel ini dan memberikan G +1 agar artikel ini juga dapat dibaca oleh sahabat atau orang terdekat Anda dan job seeker lainnya.
Banyak calon pekerja atau job seeker (orang yang mencari kerja) terlalu ceroboh atau menganggap sepele dengan CV yang dilampirkannya. Apakah itu CV yang sudah expired (kadaluarsa) atau menyajikan informasi dalam daftar riwayat hidup yang tidak memiliki kaitannya dengan pekerjaan yang dilamarnya. Sehingga tidak jarang berkas Anda di tolak oleh sang majikan, karena daftar riwayat hidup Anda dinilai tidak profesional. Untuk itu saya ingin sekali share kepada Anda, mengenai tips menulis daftar riwayat hidup dan hal-hal apa saja yang tidak perlu Anda lampirkan dam CV Anda.
Daftar Riwayat Hidup
Berikut adalah beberapa hal yang tidak perlu Anda lampirkan dalam daftar riwayat hidup (CV) Anda
1. Objektif atau tujuan
Memang ada masanya ketika para pencari kerja merasa perlu menuliskan tujuan atau bayangan pekerjaan mereka. Ini memang bagus bagi para pencari kerja, tapi membuang-buang waktu perusahaan. Kenapa? Soalnya mereka justru sedang mencari seseorang yang bisa memenuhi kriteria mereka (bukan sebaliknya). Anda boleh-boleh saja menuliskan objektif, tapi cukup save di komputer.
2. Informasi pribadi
Tidak ada perlunya mencantumkan status pernikahan, selera seksual, jumlah anak, agama, atau afiliasi politik dalam CV. Jika kamu punya blog, bolehlah masukkan URL bila memang ada hubungannya dengan pekerjaan. Jangan masukkan nomor SIM bila CV Anda ditolak, informasi pribadi Anda bisa disalahgunakan oleh orang tak bertanggungjawab.
3. Gaji yang diinginkan
Diskusi gaji lebih baik dilakukan seiring proses rekrutmen. Jika Anda memang diminta menuliskan rentang gaji yang diinginkan, tuliskan rentangnya selebar mungkin dan bersiap-siaplah untuk negosiasi.
4. Pengalaman/kegiatan yang tak berhubungan
Tiada tempat bagi pengalaman kerja Anda yang tidak berhubungan, keanggotaan klub, atau hobi Anda dalam CV.
5. Kelemahan
Dalam wawancara kerja, sering kali kita ditanya apa kelemahan kita. Tapi itu bukan berarti kita boleh lebih dahulu memberi tahu pihak perusahaan. Fokuslah pada kelebihan Anda.
Rekomendasi artikel lainnya:
- Tips Lulus dan Contoh Soal Psikotes
- Contoh Soal Psikotes Bagian 1
- Contoh Soal Psikotes Bagian 2
- Tips dan Contoh Surat Lamaran Kerja
- Tips Melamar Kerja Secara Online
- Proses Seleksi ODP Bank Mandiri
- Tips Melamar Kerja di Pertamina
- Tips Lulus Tes Kesehatan-Medical Check Up
- Cara Menjawab Pertanyaan Mengenai Gaji Saat Wawancara Kerja
- 7 Tips Sukses Jadi Anak Baru di Kantor
Selanjutnya, ingatlah lima hal penting berikut ini ketika menulis CV:
1. Jangan menggunakan CV yang sama untuk semua lamaran kerja.
Jauh lebih baik bila Anda “menjahit” sedikit CV yang dikirim untuk tiap lamaran, sebab jenis pekerjaan yang berbeda membutuhkan keahlian yang berbeda pula.
2. Jangan lupa surat lamaran kerja.
Inilah tempat Anda berkesempatan “menjual diri” menunjukkan keahlian Anda serta menjelaskan CV Anda bila ada yang janggal. Ini juga bisa jadi tempat yang tepat untuk Anda menunjukkan pengetahuan Anda mengenai industri dan perusahaan yang dituju.
3. Jangan sekadar mencantumkan posisi pekerjaan terdahulu.
Tapi berikan penjelasan sedikit kepada calon bos mengenai keahlian apa saja yang telah Anda dapatkan dan kaitannya dengan pekerjaan yang sedang Anda incar. Jangan lupa juga cantumkan prestasi yang diraih.
4. Jangan sampai ada salah ketik.
Apalagi bila Anda salah mengetik sapaan yang harusnya “Bapak” menjadi “Ibu”. Sehebat apa pun Anda, besar kemungkinan CV Anda akan berakhir di Recycle Bin.
5. Jangan membual.
Jika CV Anda lulus persaingan dan itu memang tujuannya, bukan? bos yang baik akan memeriksa semua keabsahan fakta. Mengecek fakta lewat Internet tidaklah sulit. Dia pun bisa bertanya ke mantan bos Anda. Jadi jika ada yang janggal di CV Anda, jelaskanlah di surat lamaran atau jelaskan langsung saat wawancara.
Demikainlah Tips Menulis Daftar Riwayat Hidup yang dapat saya sampaikan semoga bermanfaat. Sebelum Anda beranjak dari halaman ini, saya sangat senang sekali jika Anda bersedia meluangkan sedikit waktu untuk men-share artikel ini dan memberikan G +1 agar artikel ini juga dapat dibaca oleh sahabat atau orang terdekat Anda dan job seeker lainnya.